Entri Populer

BAB 3 MERANCANG ARSITEKTUR BASIS DATA

Rabu, 12 November 2014
Posted by zTea
A.   IMPLIKASI YANG BERSIFAT ARSITEKTUR TERHADAP BACKUP DANRECOVERY DIIDENTIFIKASI
1.      Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada kita menyimpan data secara manual (non elektronis) atau secara elektronis.
2.      Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan. Selain itu, kita dapat melekukan penekanan jumlah redundansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
3.      Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.
4.      Ketersediaan (Availability)
Karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak lokasi geografis. Dengan memanfaatkan computer, data yang berada di suatu lokasi/cabang dapat juga diakses (menjadi tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
5.      Kelengkapan (Completeness)
Lengkap/tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relative. Dalam sebuah basis data, disamping kita juga harus menyimpan struktur (baik yang menyimpan objek-objek dalam basis data maupun definisi detail dari objek, seperti struktur file/table/indeks). Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru (table) atau dengan penambahan field-field baru pada suatu table.
6.      Keamanan (Security)
Terdapat sejumlah system pengeloa basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk system yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu, kita dapat menentukan siapa-siapa yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
7.      Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
Perancangan adalh langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk atau system. Perancangan itu adalh proses penerapan berbagai teknik dan prinssip yang bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau satu system secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik.
Banyak langkah yang perlu dilakukan dalam perancangan perangkat lunak. Langkah-langkah tersebut menggambarkan struktur data, struktur program, karakterisitik antarmuka dan detail prosedur yang merupakan sintesa dari keperluan informasi-informasi.
Berikut adalah petunjuk dalam melakukan input data:
1.      Kurangi jumlah aksi input yang diperlukan pemakai.
2.      Jaga konsistensi antara tampilan infromasi dari input data.
3.      Boehkan pemakai melakukan penyesuaian input.
4.      Interaksi harus fleksibel tetapi dapat disetel ke mode input yang disukai pemakai.
5.      Padamkan perintah yang tidak sesuai dengan aksi saat itu, pemakai mengendaikan aliran interaksi.
6.      Sediakan help untuk membantu semua aksi input.
7.      Buang input ‘mickey mouse’.
      B.   MENGIDENTIFIKASI DAN MENGUJI SKENARIO KEGAGALAN DANRESIKO
Pengidentifikasian dan pengujian terhadap berbagai scenario kegagalan dan resiko dapat dilakukan dengan memantau situasi sebagai berikut: 
    1.      Pencurian
    2.      Kehilangan kerahasiaan
    3.      Kehilangan privacy
    4.      Kehilangan integritas
    5.      Kehilangan ketersediaan
  Proteksi basis data terhadap ancaman/gangguan melalui kendali yang bersifat teknis maupun administrasi perlu dilakukan.
Ancaman/gangguan baik disengaja atau tidak merusak system sehingga merugikan organisasi dapat berupa:
     1.      Tangible, yaitu kehilangan/kerusakan hardware, software, data
     2.      Intangible, yaitu kehilangan kredibilitas, kehilangan kepercayaan client
Kerusakan system basis data dapat mengakibatkan aktivitas terhenti. Lamanya waktu pemulihan basis data bergantung pada berikut ini:
    1.      Apakah ada hardware dan software alternative yang diperlukan.
    2.      Kapan backup terakhir dilakukan.
    3.      Waktu yang diperlukan untuk me-restore system.

    4.      Apakah data ang hilang dapat dipulihkan.

BAB 2 MENENTUKAN BASIS DAN PROSEDUR RECOVERY

Rabu, 17 September 2014
Posted by zTea

A. Dasar Basis Data dengan dan Tanpa Pengarsipan
          Perancangan basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis data yang akan mendukung operasi dan tujuan organisasi. Dalam merancang suatu basisdata, digunakan metodologi-metodologi yang membantu dalam tahap perancangan basis data.
1.       Conceptual Database Design
            Conceptual database design adalah proses membangun suatu model berdasarkan informasi yang digunakan oleh organisasi, tanpa pertimbangan perencanaan fisik.
Langkah pertama : Membuat  local conceptual data model untuk setiap pandangan yang yang spesifik. Local conceptual data model terdiri atas berikut :
a)      Entity Types
            Menurut Conolly, entitty types adalah kumpulan objek yang mempunyai karakteristik yang sama, dimana telah diidentifikasi oleh organisasi. Menurut Silberschatz, entity typers adalah kumpulan dari entity yang memiliki type dan karakteristik yang sama. Entity Types dibedakan menjadi 2 yaitu :
-          Strong entity, yaitu entity yang keberadaannya tidak tergantung pada entity lain.
-          Weak entity, yaitu entity yang keberadaannnya tergantung pada entity lain.
b)      Relationship Types
            Menurut Conolly, relationship types adalah kumpulan antar entity yang saling berhubungan dan memiliki arti.
c)      Attribute dan Attribute Domain
            Attribute adalah karakteristik dari suatu entity atau relasi. Sedangkan Attibute domanis adalah kumpulan dari nilai-nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih attribute
Ada beberapa jenis attribute, antara lain :
1)      Simple Attribute dan Composite attribute
            Adalah attribute yang terdiri atas komponen tunggal dimana attribute tersebut tidak dapat dipisahkan lagi, sedangkan composite attribute adalah atribute yang masih dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian.
2)      Singlevalued Attribute dan Multialued Attribute
            Adalah attribute yang memiliki satu nilai pada setiap entity, sedangkan multivalued attribute adalah attribute yang mempunyai beberapa nilai pada setiap entity.
3)      Derivated Attribute
            Merupakan attribut yang nilai-nilainya diperoleh dari hasil perhitungan atau dapat diturunkan dari attribute lain yang berhubungan.
d)      Primary Key dan Alternatif Keys
            Adalah key yang telah menjadi candidate yang dipilih secara unik untuk menidentifikasi suatu entity types. Candidate Keys adalah kumpulan attribute minimal yang unik untuk mengidentifikasi suatu entity types.
2.      Logical Database Design
            Adalah proses pembuatan suatu model informasi yang digunakan pada organisasi berdasarkan pada  odel yang spesifik , tetapi tidak tergantung dari database management system (DBMD) yang khusus untuk dipertimbangkan fisik yang lain.
DBMS adalah software yang menungkinkan pemakai untuk mendefinisi, mebuat, memelihara dan mengontrol akses dari basis data.
Langkah kedua : Membuat dan menvalidasi local logical data model untuk setiap pandangan. Bertujuan untuk membuat local logical data model dari local conceptual data model yang mempresentasikan pandangan khusus dari organisasi dan menvalidasi model tersebut untuk menjamin kebenaran strukturnya.
            Pada perencanan model logical langkah kedua, tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :
a.      Menghilangkan featurs yang tidak compatible dengan model relasional (pilihan). Bertujuan untuk menghasilkan model yang kompatibel dengan model relasional.
b.      Memperoleh relasi untuk local logical data model
            Bertujuan untuk membuat hubungan logical model yang mewakili entity, relationship dan attribute yang telah didefinisi. Mendeskripsikan komposisi tian hubungan memakai Database Definition Language (DDL). Untuk memperoleh relasi untuk local data model, maka diperlukan penjelasan untuk mendeskripsikan struktur yang mungkin dalam model saat ini.
Bahasa dalam basis data dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
•         Data Definition Language (DDL)
•         Data Manipulation Language (DML)
c.       Memvalidasi relasi dengan menggunakan normalisasi
            Dengan model normalisasi maka model yang dihasilkan akan mendekati model dari kebutuhan organisasi, konsisten dan memiliki sedikit redundasi dan stabilitas yang maksimum.
d.      Memvalidasi relasi dengan transaksi pengguna
            Bertujuan untuk menjamin bahwa relasi dalam model logical tersebut mendukung user requirement spesification secara detail.
e.      Mendefinisikan Integrity Constraints
            Bertujuan untuk mendefinisikan integrity constraints yang disampaikan dalam pandangan. Terdapat lima tipe yaitu :
•         Required data
•         Attribute domain contraints
•         Entity integrity
•         Referential integrity
•         Enterprise constraints
f.        Melihat kembali local logical data model dengan data pengguna
            Bertujuan untuk menjamin local logical data model dan mendukung dokumentasi yang menggambarkan model yang sudah benar

Langkah ketiga : Membuat dan memvalidasi global logical data model. Bertujuan untuk menyatukan local logical data model menjadi global logical data model.
a.      Menggabungkan local logical data model menjadi global model
            Pada langkah ini setiap local logical data model menghasilkan E-R diagream, sekam rasional, kamus data dan dokumen pendukung yang mendeskripsikan contrains dari model.
b.      Memvalidasi global logical data  model
            Bertujuan untuk memvalidasi relasi yang dibuat dari global logical data model dengan teknik normalisasi dan menjamin bahwa model tersebut mendukung kebutuhan transaksi.
c.       Mengecek pertumbuhan yang akan datang
            Bertujuan untuk menentukan aoabila ada perubahan yang signifikan seperti keadaan tidak terduga dimana mendatang dan menilai apakah model logical tersebut dapat menampung atau menyesuaikan perubahan yang terjadi.
d.      Melihat kembali global logical data model dengan pengguna
            Bertujuan untuk menjamin model data logical yang bersifat global telah tepat untuk organisasi.
3.      Physical Database Design
            Adalah suatru proses untuk menghasilkan gambaran dari implementasi basis data pada tempat penyimpanan, menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file dan indeks yang digubakan untuk efisiensi data dan menghubungkan beberapa integrity contraints dan tindakan keamanan.

Langkah keempat : Menerjemahkan global logical data model untuk target DBMS. Bertujuan untuk menghasilkan skema basis data relasional dalam global logical data model yang dapat diimplementasikan ke DBMS.

Langkah kelima : Merancang representasi physical. Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang optimal untuk penyimpanan dan menentukan indeks yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa.
            Pada langkah kelima ini tahapannya adalah sebagai berikut :
a.      Menganalisis transaksi
            Bertujuan untuk mengerti fungsi dari transaksi yang dijalankan pada basis data dan menganalisis tranksaksi yang penting.
b.      Memilih file organisasi
            Bertujuan untuk menyimpan data secara tepat ke tempat penyimpanan data. Ada beberapa piliha  struktur yaitu : hash, sekuensial berindeks dan clusters
c.       Memilih indeks
            Bertujuan untuk meningkatkan performa dalam suatu sistem basis data. Salah satu oendekatan untuk memilih organisasi file yang cocok untuk relasi adalah untuk menyimpan tuples yang tidak disimpan dan dibuat sebanyak-banyak secondary indeks sebagaimana diperlukan.
d.      Memperkirakan kebutuhan ruang penyimpanan
            Bertujuan untuk memperkirakan jumlah ruang penyimpanan yang akan diperlukan dalam basis data. Perkiraannya didasari pada ukuran setiap tabel dalam suatu relasi.

Langkah keenam : Merancang pandangan pengguna. Bertujuan untuk merancang pandangan pengguna yang telah diidentifikasi selama mengumpulkan kebutuhan dan menganalisis langkah dari relasional Database  Application Lifecycle.

Langkah ketujuh : Merancang keamanan. Dalam sebuah sistem basis data, keamanan adalah elemen yang sangat penting mengingat isi dari basis data berupa informasi penting.
Menurut Silerschatz ukuran keamanan yang dapat diambil untuk melindungi basis data antara lain :
  Sistem basis data
  Sistem operasi
  Jaringan
  Fisik
  Manusia

Langkah kedelapan : Mempertimbangkan pengenalan dan redundasi kontrol. Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :
-          Denormalisai membuat implementasilebih kompleks
-          Denormalisai selalu mengorbankan fleksibilitas
-          Denormalisaia akan membuat cepat dalam retrievedata tetapi lambat dalam update.
 Langkah kesembilan : Memonitor dan memasang sistem operasi. Bertujuan untuk menonitor sistem operasi, meningkatkan performa dan menentukan perancangan sistem yang tepat atau menggambarkan perubahan kebutuhan.

B. Recovery Basis Data Dilakukan Tanpa Kehilangan Transaksi yang Penting
                             Dalam melakukan Recovery basis data harap dilakukan tanpa kehilangan transaksi yang penting. Dengan melakukan recovery data maka akan mengembalikan harga suatu data item yang telah diubah oleh operasi-operasi dari transaksi-transaksi ke harga sebelumnya. Hal yang perlu dilakukan pada saat recovery basis data agar tidak kehilangan transaksi yang penting adalah sebagai berikut :
1.   Menunda update yang seseungguhnya ke basis data sampai transaksi menyelesaikan      eksekusimya dengan sukses dam ,emcapai titik commit
2.  Selama eksekusi masih berlangsung update hanya dicatat pada sistem log dan transaction workspace
3.      Setelah transaksi commit, maka uodate dituliskan ke basis data.

Langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan pemeriksaan hasil restore database adalah sebagai berikut :
1.      Buka Enterprise Manager atau Query Analizer untuk melakukan pengecekan terhadap database yang telah di restore
2.      Pastikan bahwa database hasil restore tidak error dengan mengecek tabel-tabel didalamnya satu per satu
3.     Jika terdapat error, buat kedalam satu catatan yang berfungsi sebagai dokumentasi yang dapat dipergunakan kembali jika kemungkinan terjadi error yang sama.
4.     Setelah dilakukan pengecekan dan dipastikan tidak ada error, maka Enterprise Manager atau Query Analyzer dapat ditutup.

By: Siti Aisah

MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM

Senin, 25 Agustus 2014
Posted by zTea
A.    Bidang Backup dan Metode Recovery
Backup adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data) yang tersimpan di dalam harddisk computer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi/perangkat ke lokasiperangkat lain. Backup sangat penting, karena banyak potensi-potensi yang bisa menyebabkan suatu data-data penting terganggu, rusak, dan bahkan hilang. Untuk mempermudah dalam melakukan backup maka para pengembang software membuat aplikasi khusus dengan sistem network Client Service sehingga data-data yang akan dibackup lebih teratur dan lebih aman.
1.      Metode Backup Data
Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang pengelola database untuk melakukan penyalinan sistem, data, dan aplikasi. Proses backup data harus dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang telah ditentukan.
a.       Konsep Backup
Proses backup dalam teknologi informasi mengacu pada pembuatan salinan data, sehingga salinan tambahan dapat digunakan untuk mengembalikan (restore) semula setelah peristiwa kehilangan data. Backup sangat berguna terutama untuk dua tujuan yaitu untuk memulihkan keadaan setelah bencana (disaster recovery); dan untuk mengembalikan sejumlah file kecil yang telah sengaja dihapus atau rusak. Pengecekan konsistensi data atau disebut juga recovery.
Berdasarkan lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi :
ü  Full Backup
ü  Network Backup
ü  Dump Backup
ü  Incremental Backup
ü  Diferensial Backup
b.      Konsep Replikasi
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribuisian data dan objek-objek database dari suatu database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin. Replikasi dapat dipahami sebagai teknik pengkopian database dan pengelolaan objek-objek database dalam suatu jaringan konputer yang dapat membentuk suatu sistem database terdistribusi untuk menjaga konsistensi data secara otomatis.
Jenis-jenis replikasi meliputi:
ü  Snapshot replication
ü  Transactional replication
ü  Merge Replication
c.       Konsep MySQL Dump
Untuk keperluan ini MySQL menyediakan sebuah utility yang dinamakan. MySQLDump. MySQLDump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali ditulias oleh Igor Romanenko, digunakan untuk pembuangan (dump) data sebuah database atau kumpulan database, untuk cadangan (backup) atau perpindahan (transfer) data ke server lain. Hasil dumping dapat berisi pernyataan SQL untuk membuat tabel, insert, dan yang lain dalam bentuk file CSV, teks editor, atau format XML.
Banyak cara untuk melakukan backup data. Berikut ini metode yang bisa dilakukan saat akan melakukan backup data.
a.       Backup Logika dan Backup Physic
Backup logika adalah menyimpan perintah logic dari struktur database dan isinya yang dipresentasikan dalam perintah SQL, seperti CREATE DATABASE, CREATE TABLE, dan INSERT DATA.
Berikut ini karakteristik backup secara logika
1)      Backup dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil struktur dan informasi data.
2)      Backup berjalan lebih lambat karena server harus mengakses informasi data dan mengirimnya dalam bentuk logika pada file backup.
3)      Output bisa lebih besar dari pada bentuk fisik, misalkan data yang disimpan  5 MB dalam bentuk file sql maka pada saat recovery akan terjadi kehabisan memori untuk mengemmbalikan dalam bentuk semula.
4)      Backup dan Restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang digunakan.
5)      Backup logika tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika yang biasanya disimpan dalam file SQL.
6)      Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL dan MDL.
7)      Backup data dilakukan saat server sudah dijalankan.
8)      Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file, seperti tsiswa.sql.
9)      Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan perintah: SELECT…..INTO OUTFILE.
Backup fisik adalah mengambil database dalam bentuk fisik, untuk database yang menggunakan Appserv secara fisik data disimpan pada folder C:\\Appser\Mysql\data\. Pada folder tersebut terdapat file database, setiap tabel diciptakan dari 3 file yaitu MYD, FRM dan MYI. Pada saat pengambilan data dilakukan dengan mengcopy folder yang di dalamnya menyimpan data dari database yang kita punya. Data yang diambil adalah seluruh database dan tidak bisa terpilih, sangat berbeda dengan backup secara logika, data yang diambil bisa dipilih sesuai dengan yang diinginkan.
Berikut ini karakteristik backup fisik.
ü  Backup terdiri atas salinan file dan database, ini adalah salinan dari semua bagian directori MySQL data dari tabel memori tidak disimpan pada disk.
ü  Backup data secara fisik lebih cepat karena tidak melakukan memrosesan logika, hanya pengopian secara fisik.
ü  Outputnya lebih sederhana dibandingkan backup logika
ü  Sebagai tambahan dari database, backup dapat meliputi file manapun yang terdiri atas file MYI, MYD, dan FRM.
b.      Backup Online dan Backup Offline
Backup online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan sedangkan backup offlie dilakukan saat server sedang dihentikan.
Media penyimpanan backup data yang paling simpel dan sederhana adalah flashdisk, memori card, CD/DVD, hardisk external atau data cadangan disimpan di computer lain. Untuk versi online kita bisa menyimpannya di Dropbox, Cloud Server, Google Drive dll.
Untuk backup data kontak, email dan agenda kita bisa memanfaatkan layanan Google Sync, yang mengcopy data dari phonebook ponsel/tablet ke Gmail dan sebaliknya,
c.       Back Up Database di CPanel
Melakukan backup file di akun cpanel kita secara mandiri akan memudahkan kita jika kita suatu saat ada sesuatu masalah di server. Biasanya webhoster akan memindahkan akun Anda ke server lain yang masih bejalan normal. Backup dapat digunakan untuk restore setelah failure. Penyebab failure:
ü  Media failure
ü  User errors
ü  Hardware failure
ü  Natural disaster
Strategi Backup meliputi:
ü  Tipe dan frekuensi backup
ü  Kecepatan hardware
ü  Bagaimana backup diuji
ü  Dimana dan bagaimana media backup disimpan
Strategi Restore meliputi :
ü  Siapa yang melakukan restore
d.      Desain Strategi Backup
Apakah perubahan terjadi di bagian kecil atau besar database? Untuk database besar yang terkonsentrasi pada bagian files atau filegroups, pilih partial backup atau file backup.
Berapa banyak ruang disk dibutuhkan untuk backup? Perkiraan disk space terutama untuk full database backup. Backup berisi data actual pada database, tidak termasuk space kosong/tidak digunakan. Seharusnya ukuran backup lebih kecil disbanding database itu sendiri. Gunakan system stored procedure sp_spaceused.
2.      Recovery
Adalah suatu proses untuk mengupdate database dengan file Backup yang telah disimpan terakhir kalinya. Database yang menggunakan model recovery yaitu sebagai berikut:
a.       Full Recovery Model
Pada model ini, transaction akan di truncate (dipotong) pada saat dilakukan backup transaction log. Pemotongan transaction log hanya terjadi pada saat backup transaction log. Backup yang lain tidak akan mempengaruhi transaction log. Jadi, pada full recovery model, backup transaction log harus dilakukan secara berkala agar transaction log tidak membengkak.
Full recovery model menggunakan log backup untuk mencegah kehilangan data karena berbagai macam scenario kegagalan. Kelemahannya membutuhkan media penyimpanan besar dan waktu restore dan kompleksitas meningkat.

 
 Gambar ilustrasi Full Recovery Model
Illustrasi Full Recovery
1)      Full database backup+ log
ü  Backup full database: Db_1; Log Backup:Log_1, Log_2
ü  Setelah Log_2, hilangnya data terjadi
ü  Sebelum ketiga backup direstore, db admin harus membackup active log.
ü  Restore db_1, Log_1, Log_2 tanpa recovery database.
ü  Db admin merestore dan merecover tail
ü  Database ter-recover ke titik kegagalan, merecover semua data.
2)      Strategi backup mengurangi workless exposure dengan
ü  Differential backup+log
ü  Transaction log backup mengurangi workless exposure potensial setelah log backup terbaru, t14
ü  Rangkaian 3 diff backup digunakan mengurangi jumlah transaction log yang akan direstore kalau ada kegagalan.
ü  3 diff backup cukup besar untuk backup berikutnya sebagai full database backup.
3)      Sebelum backup database pertama, ada kemungkinan hilangnya data pada t0-t1.
4)      Setelah itu log backup yang rutin mengurangi kemungkinan hilangnya data setelah log backup terakhir.
5)      Bila ada kegagalan, maka db admin membackup log yang belum dibackup.
6)      Bila tail-log sukses dibackup, db admin dapat menghindari kehilangan data dengan merestore ke titik kegagalan.
b.      Bulik-Logged Recovery Model
Beberapa operasi akan bersifat minimally logged. Misalnya, bulk insert, insert, select, create index, drop index, dsb. Sama seperti full recovery, transaction log akan dipotong hanya pada saat backup transaction log. Sehingga backup transaction log harus dijalankan secara berkala. Bulk-logged recovery model akan menuliskan data page yang telah dimodifikasi ke dalam file data sebelum transaksi selesai. Berlawanan dengan full recovery model yang hanya membutuhkan penulisan ke log untuk menyatakan transaksi selesai. Operasi bulk akan lebih pelan pada sistem IO yang pelan. Hal ini juga berpengaruh pada backup transaction log. Untuk minimally logged transaction, kadang menyertakan data page dalam backupnya. Sehingga backup transaction log di bulk-logged bisa lebih besar dari full recovery model.
c.       Simple Recovery Model
Hampir sema dengan bulk-logged, beberapa operasi bersifat minimally-logged. Macam-macam transaksi tersebut sama persis dengan bulk-logged. Perbedaan mendasar adalah pada pemotongan transaction log. Transaction log akan otomatis terpotong pada saat chekpoint selesai.
Karena tidak ada backup log maka ketika terjadi database failure, yang bisa dilakukan adalah merestore full backup atau differential backup yang terakhir.
Gambar Full database backup
Contoh:
Ada 5 backup database (hanya yang terbaru) : t1-t5
Dimisalkan harus direstore ke waktu t5 maka:
ü  Database kembali ke waktu t5
ü  Semua update setelah t5 hilang
                                                      Gambar Simple Recovery Model  
Ilustrasi Simple Recovery Model
1)        Full database backup
Cocok untuk database kecil sehingga dapat sering di backup.
 
                                                      Gambar Full Data Base Backup   
2)        Strategi backup mengurangi work-loss exposure dengan:
ü  Differential database backup
ü  Dibanding full database
ü  Setelah database backup pertama, sekumpulan differential backup  dibuat (3 diff backup)
ü  Setelah diff backup ketiga cukup besar,  backup berikutnya adalah database backup untuk membuat defferential base baru.
 
                                                   Gambar Differential Database Backup
B.     Backup Offline sesuai dengan Kebutuhan Organisasi dan Keamanan dengan Waktu Mati (Down Time) Minimal
Offline backup atau membackup secara offline merupakan sebuah cara untuk menyimpan file di dalam komputer jaringan sedemikian rupa sehingga pengguna dapat mengaksesnya, bahkan ketika pengguna tidak terhubung dalam jaringan. Cara backup ini memberikan fitur yang bermanfaat bagi pengguna yang sering melakukan perjalanan dengan komputer portable atau perangkat mobile, dan bagi mereka yang tidak selalu dapat mengakses file pada jaringan tempat penyimpananya.
Satu-satunya kekurangan offline backup adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan informasi. Sementara proses penyimpanan konten memakan sedikit waktu, offline backup tetap dilakukan untuk alasan keamanan dan sebagai langkah atau tindakan antisipasi ketika terjadi kegagalan sistem.
Offline backup merupakan jenis backup yang paling mudah. File-file yang dibackup ketika melakukan offline backup yang proses menutup database, seperti:
1.      Datafile, untuk menyimpan semua data yang ada dalam database. Objek skema seperti tabel, indek, dan sebagainya secara fisik tersimpan dalam file ini.
2.      Control file, untuk menyimpan strukture dari database. Tanpa file ini, tidak pernah bisa melakukan  startup database.
3.      Redo log file, untuk menyimpan semua perubahan yang terjadi pada database yang digunakan dalam proses recovery.
4.      Parameter file (init.sid), yaitu file yang berisi parameter-parameter dari database.
Langkah-langkah melakukan backup offline basis data adalah sebagai berikut:
1.      Masuk ke start-program-Microsoft SQL Server-Enterprise Manager.
2.      Maka akan tampil layar enterprise manager.
ü  Klik tanda + yang ada di depan tulisan Microsoft SQL Servers maka akan tampil tulisan +SQL Server Groups di bawah tulisan Microsoft SQL Servers.
ü  Klik tanda + yang ada di depan tulisan SQL Servers Groups maka akan tampil tulisan +(Local) (Windows NT)
ü  Klik tanda + yang ada di depan tulisan Local (Windows NT) maka akan tampil layar windows NT.
ü  Klik tombol connect
3.      Klik tanda + yang ada di folder databases, maka akan tampil nama database yang ada didalam server (local) ini.
4.      Klik kanan pada databases atau salah satu database, lalu pilih All Tasks > Backup Database maka akan tampil layar Backup database.
5.      Pilih database yang akan dibackup di database droplist, bila diperlukan isi nama backup di Name textbox dan keterangan discription textbox.
6.      Pilih Database - complete jika akan melakukan backup seluruh data.
7.      Pilih Database – differential jika akan melakukan backup hanya data yang terjadi perubahan sejak terakhir dilakukan backup database complete. Untuk bisa melakukan backup database differential setidaknya sudah pernah melakukan backup database complete. minimal sekali.
8.      Pilih transaction log jika akan melakukan backup transaction log.
9.      Pilih File and filegroup jika akan melakukan backup per filegroup. Klik button yang digunakan untuk mencari filegroup.
10.  Pilih tape jika akan melakukan backup ke tape device.
11.  Pilih disk jika akan melakukan backup ke disk device.
12.  Klik button add untuk menambah target backup.
13.  Klik button remove untuk menghapus target backup.
14.  Klik button content untuk melihat detail dari isi target backup.
15.  Pilih append to media jika backup ke tape melanjutkan sisa backup sebelumnya.
16.  Pilih overwrite existing media jika backup ke tape menulis ulang dari awal lagi.
Pilih lokasi penyimpanan datanya.
Kemudian isi nama file di kotak file name
Jika sudah klik OK
Pastikan kitak file name sudah terisi dengan lokasi dan nama file yang diinginkan. Jika sudah benar klik tombol OK.
17.  Selesai.
Cek hasil backup data melalui  Windows Explorer, lihat ke folder tempat penyimpanan data tersebut. Downtime adalah keadaan dimana web anda tidak bisa diakses dalam waktu tertentu. Tetapi sesuai judul yang saya berikan diatas pengertian dan jenis downtime ini memiliki beberapa jenis yang perlu diketahui, mungkin sampai saat ini kebanyakan organisasi hanya memahami bahwa web mengalami downtime saat tidak bisa diakses. 
Ada 3 backup dalam mengembalikan basis data ke keadaan yang dianngap benar setelah terjadinya downtime.
1.      Pemulihan terhadap kegagalan transaksi: kesatuan prosedur dalam program yang dapat mengubah atau memperbarui pada sejumlah tabel.
2.      Pemulihan terhadap kegagalan media: pemulihan karena kegagalan media dengan cara mengambil atau membuat kembali salinan basis data (backup).
3.      Pemulihan terhadap kegagalan sistem: karena gangguan sistem, hang, listrik terputus aliranya.
Fasilitas backup pada DBMS:
1.      Fasilitas logging dengan membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung pada saat  database berubah.
2.      Fasilitas checkpoint, melakukan update database yang baru.
3.      Manager pemulihan, memperbolehkan sistem untuk menyimpan ulang database menjadi lebih konsisten setelah terjadinya kesalahan.
Teknik backup:
1.      Defered update/perubahan yang ditunda: perubahan pada database tidak akan berlangsung sampai transaksi ada pada poin disetujui (COMMIT). Jika terjadi kegagalan maka tidak akan terjadi perubahan, tetapi diperlukan operasi redo untuk mencegah akibat dari kegagalan tersebut.
2.      Immediate updte / perubahan langsunh; pada DB akan segera tanpa harus menunggu sebuah transaksi tersebut disetujui. Jika terjadi kegagalan diperlukan operasi UNDO untuk melihat apakah ada transaksi yang telah disetujui sebelum terjadi kegagalan.
3.      Shadow pagging: menggunakan page bayangan dimana proses terdiri atas 2 tabel yang sama, yang satu menjadi tabel transaksi dan yang lain digunakan sebagai cadangan. Ketika transaksi mulai berlangsung kedua tabel ini sama dan selama berlangsung tabel transaksi yang menyimpan semua perubahan database, tabel bayangan akan digunakan jika terjadi kesalahan. Keuntunganya adalah tidak membutuhkan REDO atau UNDO, kelemahanya membuat terjadinya fragmentasi.
C.     File Backup Online sesuai Kebutuhan Organisasi dan Keamanan dengan Waktu Mati (Down Time)
Backup online adalah metode penyimpanan data offsite di mana file, folder, atau seluruh isi sistem secara teratur didukung pada remote server atau komputer dengan koneksi jaringan. Sejumlah organisasi menyediakan layanan backup online untuk pelanggan yang komputernya terhubung ke internet, secara otomatis menyalin file yang dipilih untuk cadangan penyimpanan di penyedia layanan.
Ada beberapa keuntungan backup online yaitu sebagai berikut:
1.      Otomatis. Setelah salah satu menetapkan jadwal mereka, itu dengan sepenuhnya otomatis. Tidak ada kaset untuk mengola, staf untuk jadwal, atu vendor untuk mengkoordinasikan untuk pickup dan pengiriman kaset. Oleh karena itu, anda menghemat waktu, uang dan hampir menghilangkan kesalahan.
2.      Aman. Data disimpan pada tape disk dan tidak. Tape memiliki sejarah kegagalan biasanya terjadi pda waktu yang sangat sial. Selain itu, kaset paling tidak di enkripsi. Kita hanya bisa membayangkan konsekuensi potensial untuk organisasianda jika data pelanggan yang diakses seseorang menggunakan menggunakan salah satu kaset anda tidak terenkripsi.
3.      Diakses dan dikelola dimana saja. “sebuah sistem terpusat yang memungkinkan anda untuk mengelola backup seluruh sistem dan persyaratan pemulihan terlepas dari mana mereka atau anda berada adalah keuntungan besar dari organisasi. Hal ini berlaku terutama bagi organisasi dengan beberapa lokasi.
4.      Efisien penggunaan internet. Beberapa layanan backup online yang lebih baik kembali hanya blok data dalam file baru atau diubah sehingga menghasilkan waktu backup secara signifikan lebih cepat dan minim.
5.      Tidak ada penanaman modal. Jika anda seperti kebanyakan organisasi, mendapatkan persetujuan untuk pengeluaran modal yang besar adalah tugas yang menakutkan. Dengan software sebagai pendekatan (SaaS) layanan yang pada dasarnya membayar biaya bulanan untuk layanan ini.
6.      Kepatuhan peraturan. Peningkatan terbaru dalam peraturan pemerintah dan industri yang spesifik (SAS 70, Gramm-Leach-Bliley Act, HIPPA, SOX dan SEC|NASD) sekitar privasi, aksesibilitas dan penyimpanan informasi yang menciptakan tantangan baru untuk backup dan pemulihan.
Sebaik apapun teknologi pasti juga memiliki kekurangan . beberapa kekurangan yang ditimbulkan dari layanan backup meliputi:
1.      Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban.
2.      Organisasi yang membawa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan could computing.
3.      Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka organisasi akan mengalami kerugian besar.


By: Siti Aisah Nur Fitriani

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Archive