Entri Populer
-
A. Dasar Basis Data dengan dan Tanpa Pengarsipan Perancangan basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis ...
-
A. I MPLIKASI Y ANG B ERSIFAT A RSITEKTUR T ERHADAP B ACKUP D AN R ECOVERY D IIDENTIFIKASI 1. Kecepatan dan Kem...
-
A. Bidang Backup dan Metode Recovery Backup adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data) yang tersimpan di dalam harddi...
BAB 3 MERANCANG ARSITEKTUR BASIS DATA
A. IMPLIKASI YANG BERSIFAT ARSITEKTUR TERHADAP BACKUP DANRECOVERY DIIDENTIFIKASI
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Basis
data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan
perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut
dengan lebih cepat dan mudah, daripada kita menyimpan data secara manual (non
elektronis) atau secara elektronis.
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan
basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat
dilakukan. Selain itu, kita dapat melekukan penekanan jumlah redundansi data,
baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi
(dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
3. Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan
pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan
aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data, dan
sebagainya secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data sangat berguna
untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.
4. Ketersediaan (Availability)
Karena
kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar
di banyak lokasi geografis. Dengan memanfaatkan computer, data yang berada di
suatu lokasi/cabang dapat juga diakses (menjadi tersedia/available) bagi
lokasi/cabang lain.
5. Kelengkapan (Completeness)
Lengkap/tidaknya
data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relative. Dalam sebuah
basis data, disamping kita juga harus menyimpan struktur (baik yang menyimpan
objek-objek dalam basis data maupun definisi detail dari objek, seperti
struktur file/table/indeks). Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data
yang semakin berkembang maka kita tidak hanya dapat menambah record-record
data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik
dalam bentuk penambahan objek baru (table) atau dengan penambahan field-field
baru pada suatu table.
6. Keamanan (Security)
Terdapat
sejumlah system pengeloa basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam
penggunaan basis data. Tetapi untuk system yang besar dan serius, aspek
keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu, kita dapat
menentukan siapa-siapa yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di
dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
Perancangan
adalh langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk atau system.
Perancangan itu adalh proses penerapan berbagai teknik dan prinssip yang
bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau satu system
secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik.
Banyak
langkah yang perlu dilakukan dalam perancangan perangkat lunak. Langkah-langkah
tersebut menggambarkan struktur data, struktur program, karakterisitik
antarmuka dan detail prosedur yang merupakan sintesa dari keperluan
informasi-informasi.
Berikut
adalah petunjuk dalam melakukan input data:
1. Kurangi jumlah aksi input yang diperlukan
pemakai.
2. Jaga konsistensi antara tampilan infromasi
dari input data.
3. Boehkan pemakai melakukan penyesuaian input.
4. Interaksi harus fleksibel tetapi dapat
disetel ke mode input yang disukai pemakai.
5. Padamkan perintah yang tidak sesuai dengan
aksi saat itu, pemakai mengendaikan aliran interaksi.
6. Sediakan help untuk membantu semua aksi
input.
7. Buang input ‘mickey mouse’.
B. MENGIDENTIFIKASI DAN MENGUJI SKENARIO KEGAGALAN DANRESIKO
Pengidentifikasian
dan pengujian terhadap berbagai scenario kegagalan dan resiko dapat dilakukan
dengan memantau situasi sebagai berikut:
1. Pencurian
2. Kehilangan kerahasiaan
3. Kehilangan privacy
4. Kehilangan integritas
5. Kehilangan ketersediaan
Proteksi
basis data terhadap ancaman/gangguan melalui kendali yang bersifat teknis
maupun administrasi perlu dilakukan.
Ancaman/gangguan
baik disengaja atau tidak merusak system sehingga merugikan organisasi dapat
berupa:
1. Tangible, yaitu kehilangan/kerusakan
hardware, software, data
2. Intangible, yaitu kehilangan kredibilitas,
kehilangan kepercayaan client
Kerusakan
system basis data dapat mengakibatkan aktivitas terhenti. Lamanya waktu
pemulihan basis data bergantung pada berikut ini:
1. Apakah ada hardware dan software alternative
yang diperlukan.
2. Kapan backup terakhir dilakukan.
3. Waktu yang diperlukan untuk me-restore
system.
4. Apakah data ang hilang dapat dipulihkan.
BAB 2 MENENTUKAN BASIS DAN PROSEDUR RECOVERY
A. Dasar Basis Data dengan dan Tanpa Pengarsipan
Perancangan basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis data yang akan mendukung operasi dan tujuan organisasi. Dalam merancang suatu basisdata, digunakan metodologi-metodologi yang membantu dalam tahap perancangan basis data.
1. Conceptual Database Design
Conceptual database design adalah proses membangun suatu model berdasarkan informasi yang digunakan oleh organisasi, tanpa pertimbangan perencanaan fisik.
Langkah pertama : Membuat local conceptual data model untuk setiap pandangan yang yang spesifik. Local conceptual data model terdiri atas berikut :
a) Entity Types
Menurut Conolly, entitty types adalah kumpulan objek yang mempunyai karakteristik yang sama, dimana telah diidentifikasi oleh organisasi. Menurut Silberschatz, entity typers adalah kumpulan dari entity yang memiliki type dan karakteristik yang sama. Entity Types dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Strong entity, yaitu entity yang keberadaannya tidak tergantung pada entity lain.
- Weak entity, yaitu entity yang keberadaannnya tergantung pada entity lain.
b) Relationship Types
Menurut Conolly, relationship types adalah kumpulan antar entity yang saling berhubungan dan memiliki arti.
c) Attribute dan Attribute Domain
Attribute adalah karakteristik dari suatu entity atau relasi. Sedangkan Attibute domanis adalah kumpulan dari nilai-nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih attribute
Ada beberapa jenis attribute, antara lain :
1) Simple Attribute dan Composite attribute
Adalah attribute yang terdiri atas komponen tunggal dimana attribute tersebut tidak dapat dipisahkan lagi, sedangkan composite attribute adalah atribute yang masih dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian.
2) Singlevalued Attribute dan Multialued Attribute
Adalah attribute yang memiliki satu nilai pada setiap entity, sedangkan multivalued attribute adalah attribute yang mempunyai beberapa nilai pada setiap entity.
3) Derivated Attribute
Merupakan attribut yang nilai-nilainya diperoleh dari hasil perhitungan atau dapat diturunkan dari attribute lain yang berhubungan.
d) Primary Key dan Alternatif Keys
Adalah key yang telah menjadi candidate yang dipilih secara unik untuk menidentifikasi suatu entity types. Candidate Keys adalah kumpulan attribute minimal yang unik untuk mengidentifikasi suatu entity types.
2. Logical Database Design
Adalah proses pembuatan suatu model informasi yang digunakan pada organisasi berdasarkan pada odel yang spesifik , tetapi tidak tergantung dari database management system (DBMD) yang khusus untuk dipertimbangkan fisik yang lain.
DBMS adalah software yang menungkinkan pemakai untuk mendefinisi, mebuat, memelihara dan mengontrol akses dari basis data.
Langkah kedua : Membuat dan menvalidasi local logical data model untuk setiap pandangan. Bertujuan untuk membuat local logical data model dari local conceptual data model yang mempresentasikan pandangan khusus dari organisasi dan menvalidasi model tersebut untuk menjamin kebenaran strukturnya.
Pada perencanan model logical langkah kedua, tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :
a. Menghilangkan featurs yang tidak compatible dengan model relasional (pilihan). Bertujuan untuk menghasilkan model yang kompatibel dengan model relasional.
b. Memperoleh relasi untuk local logical data model
Bertujuan untuk membuat hubungan logical model yang mewakili entity, relationship dan attribute yang telah didefinisi. Mendeskripsikan komposisi tian hubungan memakai Database Definition Language (DDL). Untuk memperoleh relasi untuk local data model, maka diperlukan penjelasan untuk mendeskripsikan struktur yang mungkin dalam model saat ini.
Bahasa dalam basis data dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
• Data Definition Language (DDL)
• Data Manipulation Language (DML)
c. Memvalidasi relasi dengan menggunakan normalisasi
Dengan model normalisasi maka model yang dihasilkan akan mendekati model dari kebutuhan organisasi, konsisten dan memiliki sedikit redundasi dan stabilitas yang maksimum.
d. Memvalidasi relasi dengan transaksi pengguna
Bertujuan untuk menjamin bahwa relasi dalam model logical tersebut mendukung user requirement spesification secara detail.
e. Mendefinisikan Integrity Constraints
Bertujuan untuk mendefinisikan integrity constraints yang disampaikan dalam pandangan. Terdapat lima tipe yaitu :
• Required data
• Attribute domain contraints
• Entity integrity
• Referential integrity
• Enterprise constraints
f. Melihat kembali local logical data model dengan data pengguna
Bertujuan untuk menjamin local logical data model dan mendukung dokumentasi yang menggambarkan model yang sudah benar
Langkah ketiga : Membuat dan memvalidasi global logical data model. Bertujuan untuk menyatukan local logical data model menjadi global logical data model.
a. Menggabungkan local logical data model menjadi global model
Pada langkah ini setiap local logical data model menghasilkan E-R diagream, sekam rasional, kamus data dan dokumen pendukung yang mendeskripsikan contrains dari model.
b. Memvalidasi global logical data model
Bertujuan untuk memvalidasi relasi yang dibuat dari global logical data model dengan teknik normalisasi dan menjamin bahwa model tersebut mendukung kebutuhan transaksi.
c. Mengecek pertumbuhan yang akan datang
Bertujuan untuk menentukan aoabila ada perubahan yang signifikan seperti keadaan tidak terduga dimana mendatang dan menilai apakah model logical tersebut dapat menampung atau menyesuaikan perubahan yang terjadi.
d. Melihat kembali global logical data model dengan pengguna
Bertujuan untuk menjamin model data logical yang bersifat global telah tepat untuk organisasi.
3. Physical Database Design
Adalah suatru proses untuk menghasilkan gambaran dari implementasi basis data pada tempat penyimpanan, menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file dan indeks yang digubakan untuk efisiensi data dan menghubungkan beberapa integrity contraints dan tindakan keamanan.
Langkah keempat : Menerjemahkan global logical data model untuk target DBMS. Bertujuan untuk menghasilkan skema basis data relasional dalam global logical data model yang dapat diimplementasikan ke DBMS.
Langkah kelima : Merancang representasi physical. Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang optimal untuk penyimpanan dan menentukan indeks yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa.
Pada langkah kelima ini tahapannya adalah sebagai berikut :
a. Menganalisis transaksi
Bertujuan untuk mengerti fungsi dari transaksi yang dijalankan pada basis data dan menganalisis tranksaksi yang penting.
b. Memilih file organisasi
Bertujuan untuk menyimpan data secara tepat ke tempat penyimpanan data. Ada beberapa piliha struktur yaitu : hash, sekuensial berindeks dan clusters
c. Memilih indeks
Bertujuan untuk meningkatkan performa dalam suatu sistem basis data. Salah satu oendekatan untuk memilih organisasi file yang cocok untuk relasi adalah untuk menyimpan tuples yang tidak disimpan dan dibuat sebanyak-banyak secondary indeks sebagaimana diperlukan.
d. Memperkirakan kebutuhan ruang penyimpanan
Bertujuan untuk memperkirakan jumlah ruang penyimpanan yang akan diperlukan dalam basis data. Perkiraannya didasari pada ukuran setiap tabel dalam suatu relasi.
Langkah keenam : Merancang pandangan pengguna. Bertujuan untuk merancang pandangan pengguna yang telah diidentifikasi selama mengumpulkan kebutuhan dan menganalisis langkah dari relasional Database Application Lifecycle.
Langkah ketujuh : Merancang keamanan. Dalam sebuah sistem basis data, keamanan adalah elemen yang sangat penting mengingat isi dari basis data berupa informasi penting.
Menurut Silerschatz ukuran keamanan yang dapat diambil untuk melindungi basis data antara lain :
Sistem basis data
Sistem operasi
Jaringan
Fisik
Manusia
Langkah kedelapan : Mempertimbangkan pengenalan dan redundasi kontrol. Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :
- Denormalisai membuat implementasilebih kompleks
- Denormalisai selalu mengorbankan fleksibilitas
- Denormalisaia akan membuat cepat dalam retrievedata tetapi lambat dalam update.
Langkah kesembilan : Memonitor dan memasang sistem operasi. Bertujuan untuk menonitor sistem operasi, meningkatkan performa dan menentukan perancangan sistem yang tepat atau menggambarkan perubahan kebutuhan.
B. Recovery Basis Data Dilakukan Tanpa Kehilangan Transaksi yang Penting
Dalam melakukan Recovery basis data harap dilakukan tanpa kehilangan transaksi yang penting. Dengan melakukan recovery data maka akan mengembalikan harga suatu data item yang telah diubah oleh operasi-operasi dari transaksi-transaksi ke harga sebelumnya. Hal yang perlu dilakukan pada saat recovery basis data agar tidak kehilangan transaksi yang penting adalah sebagai berikut :
1. Menunda update yang seseungguhnya ke basis data sampai transaksi menyelesaikan eksekusimya dengan sukses dam ,emcapai titik commit
2. Selama eksekusi masih berlangsung update hanya dicatat pada sistem log dan transaction workspace
3. Setelah transaksi commit, maka uodate dituliskan ke basis data.
Langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan pemeriksaan hasil restore database adalah sebagai berikut :
1. Buka Enterprise Manager atau Query Analizer untuk melakukan pengecekan terhadap database yang telah di restore
2. Pastikan bahwa database hasil restore tidak error dengan mengecek tabel-tabel didalamnya satu per satu
3. Jika terdapat error, buat kedalam satu catatan yang berfungsi sebagai dokumentasi yang dapat dipergunakan kembali jika kemungkinan terjadi error yang sama.
4. Setelah dilakukan pengecekan dan dipastikan tidak ada error, maka Enterprise Manager atau Query Analyzer dapat ditutup.
By: Siti Aisah
By: Siti Aisah
MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM
A.
Bidang
Backup dan Metode Recovery
Backup adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data) yang
tersimpan di dalam harddisk computer yang biasanya dilakukan dari satu
lokasi/perangkat ke lokasiperangkat lain. Backup sangat penting, karena banyak potensi-potensi
yang bisa menyebabkan suatu data-data penting terganggu, rusak, dan bahkan
hilang. Untuk mempermudah dalam melakukan backup maka para pengembang software
membuat aplikasi khusus dengan sistem network Client Service sehingga data-data
yang akan dibackup lebih teratur dan lebih aman.
1.
Metode
Backup Data
Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh
seorang pengelola database untuk melakukan penyalinan sistem, data, dan
aplikasi. Proses backup data harus dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang
telah ditentukan.
a.
Konsep
Backup
Proses backup dalam teknologi informasi mengacu pada pembuatan salinan
data, sehingga salinan tambahan dapat digunakan untuk mengembalikan (restore) semula setelah peristiwa
kehilangan data. Backup sangat berguna terutama untuk dua tujuan yaitu untuk
memulihkan keadaan setelah bencana (disaster
recovery); dan untuk mengembalikan sejumlah file kecil yang telah sengaja
dihapus atau rusak. Pengecekan konsistensi data atau disebut juga recovery.
Berdasarkan lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi :
Berdasarkan lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi :
ü Full Backup
ü Network Backup
ü Dump Backup
ü Incremental Backup
ü Diferensial Backup
b.
Konsep
Replikasi
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribuisian data dan objek-objek database dari suatu
database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga
konsistensi data dapat terjamin. Replikasi dapat dipahami sebagai teknik
pengkopian database dan pengelolaan objek-objek database dalam suatu jaringan
konputer yang dapat membentuk suatu sistem database terdistribusi untuk menjaga
konsistensi data secara otomatis.
Jenis-jenis replikasi meliputi:
ü Snapshot replication
ü Transactional replication
ü Merge Replication
c.
Konsep
MySQL Dump
Untuk keperluan ini MySQL menyediakan sebuah utility yang dinamakan. MySQLDump.
MySQLDump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali ditulias
oleh Igor Romanenko, digunakan untuk pembuangan (dump) data sebuah database
atau kumpulan database, untuk cadangan (backup) atau perpindahan (transfer)
data ke server lain. Hasil dumping dapat berisi pernyataan SQL untuk membuat
tabel, insert, dan yang lain dalam bentuk file CSV, teks editor, atau format
XML.
Banyak cara untuk melakukan backup data. Berikut ini metode yang bisa
dilakukan saat akan melakukan backup data.
a.
Backup
Logika dan Backup Physic
Backup logika adalah menyimpan perintah logic dari struktur database dan
isinya yang dipresentasikan dalam perintah SQL, seperti CREATE DATABASE, CREATE
TABLE, dan INSERT DATA.
Berikut ini karakteristik backup secara logika
1)
Backup
dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil struktur dan informasi data.
2)
Backup
berjalan lebih lambat karena server harus mengakses informasi data dan
mengirimnya dalam bentuk logika pada file backup.
3)
Output
bisa lebih besar dari pada bentuk fisik, misalkan data yang disimpan 5 MB dalam bentuk file sql maka pada saat
recovery akan terjadi kehabisan memori untuk mengemmbalikan dalam bentuk
semula.
4)
Backup
dan Restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang digunakan.
5)
Backup
logika tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika yang biasanya
disimpan dalam file SQL.
6)
Data
disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL dan MDL.
7)
Backup
data dilakukan saat server sudah dijalankan.
8)
Program
untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam
bentuk logika file, seperti tsiswa.sql.
9)
Untuk
mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan perintah: SELECT…..INTO
OUTFILE.
Backup fisik adalah mengambil database dalam bentuk fisik, untuk
database yang menggunakan Appserv secara fisik data disimpan pada folder
C:\\Appser\Mysql\data\. Pada folder tersebut terdapat file database, setiap
tabel diciptakan dari 3 file yaitu MYD, FRM dan MYI. Pada saat pengambilan data
dilakukan dengan mengcopy folder yang di dalamnya menyimpan data dari database
yang kita punya. Data yang diambil adalah seluruh database dan tidak bisa
terpilih, sangat berbeda dengan backup secara logika, data yang diambil bisa
dipilih sesuai dengan yang diinginkan.
Berikut ini karakteristik backup fisik.
ü Backup terdiri atas salinan file dan
database, ini adalah salinan dari semua bagian directori MySQL data dari tabel
memori tidak disimpan pada disk.
ü Backup data secara fisik lebih cepat karena
tidak melakukan memrosesan logika, hanya pengopian secara fisik.
ü Outputnya lebih sederhana dibandingkan backup
logika
ü Sebagai tambahan dari database, backup dapat
meliputi file manapun yang terdiri atas file MYI, MYD, dan FRM.
b.
Backup
Online dan Backup Offline
Backup online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan sedangkan
backup offlie dilakukan saat server sedang dihentikan.
Media penyimpanan backup data yang paling simpel dan sederhana adalah
flashdisk, memori card, CD/DVD, hardisk external atau data cadangan disimpan di
computer lain. Untuk versi online kita bisa menyimpannya di Dropbox, Cloud
Server, Google Drive dll.
Untuk backup data kontak, email dan agenda kita bisa memanfaatkan
layanan Google Sync, yang mengcopy data dari phonebook ponsel/tablet ke Gmail
dan sebaliknya,
c.
Back Up
Database di CPanel
Melakukan backup file di akun cpanel kita secara mandiri akan memudahkan
kita jika kita suatu saat ada sesuatu masalah di server. Biasanya webhoster
akan memindahkan akun Anda ke server lain yang masih bejalan normal. Backup
dapat digunakan untuk restore setelah failure. Penyebab failure:
ü Media failure
ü User errors
ü Hardware failure
ü Natural disaster
Strategi Backup meliputi:
ü Tipe dan frekuensi backup
ü Kecepatan hardware
ü Bagaimana backup diuji
ü Dimana dan bagaimana media backup disimpan
Strategi Restore meliputi :
ü Siapa yang melakukan restore
d.
Desain
Strategi Backup
Apakah perubahan terjadi di bagian kecil atau besar database? Untuk
database besar yang terkonsentrasi pada bagian files atau filegroups, pilih
partial backup atau file backup.
Berapa banyak ruang disk dibutuhkan untuk backup? Perkiraan disk space
terutama untuk full database backup. Backup berisi data actual pada database,
tidak termasuk space kosong/tidak digunakan. Seharusnya ukuran backup lebih
kecil disbanding database itu sendiri. Gunakan system stored procedure
sp_spaceused.
2.
Recovery
Adalah suatu proses untuk mengupdate database dengan file Backup yang
telah disimpan terakhir kalinya. Database yang menggunakan model recovery yaitu
sebagai berikut:
a.
Full
Recovery Model
Pada model ini, transaction akan di truncate (dipotong) pada saat
dilakukan backup transaction log. Pemotongan transaction log hanya terjadi pada
saat backup transaction log. Backup yang lain tidak akan mempengaruhi
transaction log. Jadi, pada full recovery model, backup transaction log harus
dilakukan secara berkala agar transaction log tidak membengkak.
Full recovery model menggunakan log backup untuk mencegah kehilangan
data karena berbagai macam scenario kegagalan. Kelemahannya membutuhkan media
penyimpanan besar dan waktu restore dan kompleksitas meningkat.
Gambar ilustrasi Full Recovery Model
Illustrasi Full Recovery
1)
Full
database backup+ log
ü Backup full database: Db_1; Log Backup:Log_1,
Log_2
ü Setelah Log_2, hilangnya data terjadi
ü Sebelum ketiga backup direstore, db admin
harus membackup active log.
ü Restore db_1, Log_1, Log_2 tanpa recovery
database.
ü Db admin merestore dan merecover tail
ü Database ter-recover ke titik kegagalan,
merecover semua data.
2)
Strategi
backup mengurangi workless exposure dengan
ü Differential backup+log
ü Transaction log backup mengurangi workless
exposure potensial setelah log backup terbaru, t14
ü Rangkaian 3 diff backup digunakan mengurangi
jumlah transaction log yang akan direstore kalau ada kegagalan.
ü 3 diff backup cukup besar untuk backup berikutnya
sebagai full database backup.
3)
Sebelum
backup database pertama, ada kemungkinan hilangnya data pada t0-t1.
4)
Setelah
itu log backup yang rutin mengurangi kemungkinan hilangnya data setelah log
backup terakhir.
5)
Bila
ada kegagalan, maka db admin membackup log yang belum dibackup.
6)
Bila
tail-log sukses dibackup, db admin dapat menghindari kehilangan data dengan
merestore ke titik kegagalan.
b.
Bulik-Logged
Recovery Model
Beberapa operasi akan bersifat minimally logged. Misalnya,
bulk insert, insert, select, create index, drop index, dsb. Sama seperti full recovery, transaction
log akan dipotong hanya pada saat backup transaction log. Sehingga backup
transaction log harus dijalankan secara berkala. Bulk-logged recovery model
akan menuliskan data page yang telah dimodifikasi ke dalam file data sebelum
transaksi selesai. Berlawanan dengan full recovery model yang hanya membutuhkan
penulisan ke log untuk menyatakan transaksi selesai. Operasi bulk akan lebih
pelan pada sistem IO yang pelan. Hal ini juga berpengaruh pada backup
transaction log. Untuk minimally logged transaction, kadang menyertakan data
page dalam backupnya. Sehingga backup transaction log di bulk-logged bisa lebih
besar dari full recovery model.
c.
Simple Recovery Model
Hampir
sema dengan bulk-logged, beberapa operasi bersifat minimally-logged.
Macam-macam transaksi tersebut sama persis dengan bulk-logged. Perbedaan
mendasar adalah pada pemotongan transaction log. Transaction log akan otomatis
terpotong pada saat chekpoint selesai.
Karena
tidak ada backup log maka ketika terjadi database failure, yang bisa dilakukan
adalah merestore full backup atau differential backup yang terakhir.
Gambar
Full database backup
Contoh:
Ada
5 backup database (hanya yang terbaru) : t1-t5
Dimisalkan
harus direstore ke waktu t5 maka:
ü Database kembali ke waktu
t5
ü Semua update setelah t5
hilang
Gambar Simple Recovery Model
Ilustrasi
Simple Recovery Model
1)
Full
database backup
Cocok untuk database kecil sehingga dapat
sering di backup.
Gambar Full Data Base Backup
2)
Strategi
backup mengurangi work-loss exposure dengan:
ü Differential database
backup
ü Dibanding full database
ü Setelah database backup
pertama, sekumpulan differential backup dibuat (3 diff backup)
ü Setelah
diff backup ketiga cukup besar, backup berikutnya adalah database backup
untuk membuat defferential base baru.
Gambar Differential Database Backup
B.
Backup
Offline sesuai dengan Kebutuhan Organisasi dan Keamanan dengan Waktu Mati (Down
Time) Minimal
Offline backup atau membackup secara offline
merupakan sebuah cara untuk menyimpan file di dalam komputer jaringan
sedemikian rupa sehingga pengguna dapat mengaksesnya, bahkan ketika pengguna
tidak terhubung dalam jaringan. Cara backup ini memberikan fitur yang
bermanfaat bagi pengguna yang sering melakukan perjalanan dengan komputer
portable atau perangkat mobile, dan bagi mereka yang tidak selalu dapat mengakses
file pada jaringan tempat penyimpananya.
Satu-satunya kekurangan offline backup adalah
waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan informasi. Sementara proses penyimpanan
konten memakan sedikit waktu, offline backup tetap dilakukan untuk alasan
keamanan dan sebagai langkah atau tindakan antisipasi ketika terjadi kegagalan sistem.
Offline backup merupakan jenis backup yang
paling mudah. File-file yang dibackup ketika melakukan offline backup yang
proses menutup database, seperti:
1. Datafile, untuk menyimpan
semua data yang ada dalam database. Objek skema seperti tabel, indek, dan
sebagainya secara fisik tersimpan dalam file ini.
2. Control file, untuk
menyimpan strukture dari database. Tanpa file ini, tidak pernah bisa
melakukan startup database.
3. Redo log file, untuk
menyimpan semua perubahan yang terjadi pada database yang digunakan dalam
proses recovery.
4. Parameter file (init.sid),
yaitu file yang berisi parameter-parameter dari database.
Langkah-langkah melakukan backup offline
basis data adalah sebagai berikut:
1. Masuk ke
start-program-Microsoft SQL Server-Enterprise Manager.
2. Maka akan tampil layar
enterprise manager.
ü Klik tanda + yang ada di
depan tulisan Microsoft SQL Servers maka akan tampil tulisan +SQL Server Groups
di bawah tulisan Microsoft SQL Servers.
ü Klik tanda + yang ada di
depan tulisan SQL Servers Groups maka akan tampil tulisan +(Local) (Windows NT)
ü Klik tanda + yang ada di
depan tulisan Local (Windows NT) maka akan tampil layar windows NT.
ü Klik tombol connect
3. Klik tanda + yang ada di
folder databases, maka akan tampil nama database yang ada didalam
server (local) ini.
4. Klik kanan pada databases
atau salah satu database, lalu pilih All Tasks > Backup Database maka akan
tampil layar Backup database.
5. Pilih database yang akan
dibackup di database droplist, bila diperlukan isi nama backup di Name textbox
dan keterangan discription textbox.
6. Pilih Database - complete
jika akan melakukan backup seluruh data.
7. Pilih Database –
differential jika akan melakukan backup hanya data yang terjadi perubahan sejak
terakhir dilakukan backup database complete. Untuk bisa melakukan backup
database differential setidaknya sudah pernah melakukan backup database
complete. minimal sekali.
8. Pilih transaction log jika
akan melakukan backup transaction log.
9. Pilih File and filegroup
jika akan melakukan backup per filegroup. Klik button yang digunakan untuk
mencari filegroup.
10. Pilih tape jika akan
melakukan backup ke tape device.
11. Pilih disk jika akan
melakukan backup ke disk device.
12. Klik button add untuk
menambah target backup.
13. Klik button remove untuk
menghapus target backup.
14. Klik button content untuk
melihat detail dari isi target backup.
15. Pilih append to media jika
backup ke tape melanjutkan sisa backup sebelumnya.
16. Pilih overwrite existing
media jika backup ke tape menulis ulang dari awal lagi.
Pilih lokasi penyimpanan datanya.
Pilih lokasi penyimpanan datanya.
Kemudian isi nama file di kotak file name
Jika sudah klik OK
Pastikan kitak file name sudah terisi dengan
lokasi dan nama file yang diinginkan. Jika sudah benar klik tombol OK.
17. Selesai.
Cek hasil backup data melalui Windows Explorer, lihat ke folder tempat penyimpanan data tersebut. Downtime adalah keadaan dimana web anda tidak bisa diakses dalam waktu tertentu. Tetapi sesuai judul yang saya berikan diatas pengertian dan jenis downtime ini memiliki beberapa jenis yang perlu diketahui, mungkin sampai saat ini kebanyakan organisasi hanya memahami bahwa web mengalami downtime saat tidak bisa diakses.
Cek hasil backup data melalui Windows Explorer, lihat ke folder tempat penyimpanan data tersebut. Downtime adalah keadaan dimana web anda tidak bisa diakses dalam waktu tertentu. Tetapi sesuai judul yang saya berikan diatas pengertian dan jenis downtime ini memiliki beberapa jenis yang perlu diketahui, mungkin sampai saat ini kebanyakan organisasi hanya memahami bahwa web mengalami downtime saat tidak bisa diakses.
Ada
3 backup dalam mengembalikan basis data ke keadaan yang dianngap benar setelah
terjadinya downtime.
1. Pemulihan terhadap
kegagalan transaksi: kesatuan prosedur dalam program yang dapat mengubah atau
memperbarui pada sejumlah tabel.
2. Pemulihan terhadap
kegagalan media: pemulihan karena kegagalan media dengan cara mengambil atau
membuat kembali salinan basis data (backup).
3. Pemulihan terhadap
kegagalan sistem: karena gangguan sistem, hang, listrik terputus aliranya.
Fasilitas
backup pada DBMS:
1. Fasilitas logging dengan
membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung pada saat database
berubah.
2. Fasilitas checkpoint,
melakukan update database yang baru.
3. Manager pemulihan,
memperbolehkan sistem untuk menyimpan ulang database menjadi lebih konsisten
setelah terjadinya kesalahan.
Teknik
backup:
1. Defered update/perubahan
yang ditunda: perubahan pada database tidak akan berlangsung sampai transaksi
ada pada poin disetujui (COMMIT). Jika terjadi kegagalan maka tidak akan
terjadi perubahan, tetapi diperlukan operasi redo untuk mencegah akibat dari
kegagalan tersebut.
2. Immediate updte / perubahan
langsunh; pada DB akan segera tanpa harus menunggu sebuah transaksi tersebut disetujui.
Jika terjadi kegagalan diperlukan operasi UNDO untuk melihat apakah ada
transaksi yang telah disetujui sebelum terjadi kegagalan.
3. Shadow pagging: menggunakan
page bayangan dimana proses terdiri atas 2 tabel yang sama, yang satu menjadi
tabel transaksi dan yang lain digunakan sebagai cadangan. Ketika transaksi
mulai berlangsung kedua tabel ini sama dan selama berlangsung tabel transaksi
yang menyimpan semua perubahan database, tabel bayangan akan digunakan jika
terjadi kesalahan. Keuntunganya adalah tidak membutuhkan REDO atau UNDO,
kelemahanya membuat terjadinya fragmentasi.
C. File Backup Online sesuai
Kebutuhan Organisasi dan Keamanan dengan Waktu Mati (Down Time)
Backup online adalah metode penyimpanan data
offsite di mana file, folder, atau seluruh isi sistem secara teratur didukung
pada remote server atau komputer dengan koneksi jaringan. Sejumlah organisasi
menyediakan layanan backup online untuk pelanggan yang komputernya terhubung ke
internet, secara otomatis menyalin file yang dipilih untuk cadangan penyimpanan
di penyedia layanan.
Ada
beberapa keuntungan backup online yaitu sebagai berikut:
1. Otomatis. Setelah salah
satu menetapkan jadwal mereka, itu dengan sepenuhnya otomatis. Tidak ada kaset
untuk mengola, staf untuk jadwal, atu vendor untuk mengkoordinasikan untuk
pickup dan pengiriman kaset. Oleh karena itu, anda menghemat waktu, uang dan
hampir menghilangkan kesalahan.
2. Aman. Data disimpan pada
tape disk dan tidak. Tape memiliki sejarah kegagalan biasanya terjadi pda waktu
yang sangat sial. Selain itu, kaset paling tidak di enkripsi. Kita hanya bisa
membayangkan konsekuensi potensial untuk organisasianda jika data pelanggan
yang diakses seseorang menggunakan menggunakan salah satu kaset anda tidak
terenkripsi.
3. Diakses dan dikelola dimana
saja. “sebuah sistem terpusat yang memungkinkan anda untuk mengelola backup
seluruh sistem dan persyaratan pemulihan terlepas dari mana mereka atau anda
berada adalah keuntungan besar dari organisasi. Hal ini berlaku terutama bagi
organisasi dengan beberapa lokasi.
4. Efisien penggunaan
internet. Beberapa layanan backup online yang lebih baik kembali hanya blok
data dalam file baru atau diubah sehingga menghasilkan waktu backup secara
signifikan lebih cepat dan minim.
5. Tidak ada penanaman modal.
Jika anda seperti kebanyakan organisasi, mendapatkan persetujuan untuk
pengeluaran modal yang besar adalah tugas yang menakutkan. Dengan software
sebagai pendekatan (SaaS) layanan yang pada dasarnya membayar biaya bulanan
untuk layanan ini.
6. Kepatuhan peraturan.
Peningkatan terbaru dalam peraturan pemerintah dan industri yang spesifik (SAS
70, Gramm-Leach-Bliley Act, HIPPA, SOX dan SEC|NASD) sekitar privasi,
aksesibilitas dan penyimpanan informasi yang menciptakan tantangan baru untuk
backup dan pemulihan.
Sebaik
apapun teknologi pasti juga memiliki kekurangan . beberapa kekurangan yang
ditimbulkan dari layanan backup meliputi:
1. Komputer akan menjadi
lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau
kelebihan beban.
2. Organisasi yang membawa
layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi
semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan could computing.
3. Jika server vendor rusak
atau punya layanan backup yang buruk, maka organisasi akan mengalami kerugian
besar.
By: Siti Aisah Nur Fitriani
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.